Singkirkan Hirau dan Risau
Banyak kalanya kita memang harus enyah, menghindar jauh dari hirau dan risau
Terlalu sering kita tanggalkan gurau lalu si perasa berteriak hingga parau
Ah, apalah Mil gunanya memusingkan dia kah mereka kah atau siapa saja
Jika memang nyata-nyatanya merekapun tak ambil pusing??
Ini benar, ini tak benar
sudahlaaah
Patokmu pun bisa dihardik orang..
Tak perlulah pusing-pusing coba halau apa yang bukan untuk kau halau
Semua pun pasti kan berusai entah itu membangkai atau menjadi lampau
Belum lagi jika kau mesti jumpa dengan mereka yang pasti saja beralas alasan
Kau pun terheran - heran antara kagum, kaget atau bahkan tercengang
Lalu singgah sejenak lalu ke alam penelusuran akal
Dan menyadari betapa cerdik hebat luarbiasanya mereka yang notabene disebut si dangkal
Yaa.. mereka bukannya tak mau positifkan nalar untuk si baik melainkan sedikitpun tak tertarik
Ya aku memang hitam, tapi setidaknya bukan kehidupan orang lain yang ku cabik - cabik
Aku berusaha keras berlaku jujur atasku.. enggan paksakan mau paksakan angguk
Terkadang memang tersamar dengan "mengalah pada egoku" akal sehatku pun tunduk
Aku ikut punggungi si panut dan si takut, mencibir si segan dan sungkan
Aku tersulut si hawa yang merajuk, jatuhkan singgasana adam sodorkan kelam
Dan si kelam ini berbalut sutra, indah menipu sulit tuk menolaknya
Meski si hati kadang meronta berontak, si Aku tuli dan buta lanjutkan langkahnya
banyak kilahnya halalkan pilahnya
tajamkan bilahnya lindungi sanggahnya
Mengapa tak kau pensiunkan saja aku-mu
Tengoklah asumsimu meleset berkat angkuhmu
Mereka harusnya menjadi veteran, jika memang lurus telah kau perjuangkan
Apa memang demikian? Sesumbar gagahmu hanyalah kebohongan
Sudahlah Mil, untuk apa lagi risaukan dia
Baiknya kau tunjukan pantasmu, biar saja mereka ramai menyerang dalam gerilya
Terlalu sering kita tanggalkan gurau lalu si perasa berteriak hingga parau
Ah, apalah Mil gunanya memusingkan dia kah mereka kah atau siapa saja
Jika memang nyata-nyatanya merekapun tak ambil pusing??
Ini benar, ini tak benar
sudahlaaah
Patokmu pun bisa dihardik orang..
Tak perlulah pusing-pusing coba halau apa yang bukan untuk kau halau
Semua pun pasti kan berusai entah itu membangkai atau menjadi lampau
Belum lagi jika kau mesti jumpa dengan mereka yang pasti saja beralas alasan
Kau pun terheran - heran antara kagum, kaget atau bahkan tercengang
Lalu singgah sejenak lalu ke alam penelusuran akal
Dan menyadari betapa cerdik hebat luarbiasanya mereka yang notabene disebut si dangkal
Yaa.. mereka bukannya tak mau positifkan nalar untuk si baik melainkan sedikitpun tak tertarik
Ya aku memang hitam, tapi setidaknya bukan kehidupan orang lain yang ku cabik - cabik
Aku berusaha keras berlaku jujur atasku.. enggan paksakan mau paksakan angguk
Terkadang memang tersamar dengan "mengalah pada egoku" akal sehatku pun tunduk
Aku ikut punggungi si panut dan si takut, mencibir si segan dan sungkan
Aku tersulut si hawa yang merajuk, jatuhkan singgasana adam sodorkan kelam
Dan si kelam ini berbalut sutra, indah menipu sulit tuk menolaknya
Meski si hati kadang meronta berontak, si Aku tuli dan buta lanjutkan langkahnya
banyak kilahnya halalkan pilahnya
tajamkan bilahnya lindungi sanggahnya
Mengapa tak kau pensiunkan saja aku-mu
Tengoklah asumsimu meleset berkat angkuhmu
Mereka harusnya menjadi veteran, jika memang lurus telah kau perjuangkan
Apa memang demikian? Sesumbar gagahmu hanyalah kebohongan
Sudahlah Mil, untuk apa lagi risaukan dia
Baiknya kau tunjukan pantasmu, biar saja mereka ramai menyerang dalam gerilya
Komentar
Posting Komentar