Semua Kan Toleran Pada Hajatnya

Sebenarnya keberpihakan itu tak ada, melainkan pada hajatnya sendiri-sendiri. Kekompakan kolektif ada karena coincidence atas kepentingan/tujuan.

"Saya numpang ya, kebetulan angkutannya searah sama rumah saya"

"Nebeng ya, ntar pas pertigaan ane turun nyambung lagi"

"Ayok, barengan aja ma gw. Tar gampang gw bisa muter lewat jalan tikus deket sana"

Ya begitulah gambarannya. Bisa dianalogikan seperti tiga situasi di atas.

"Tak ada yang kebetulan!"

Oohh tentu, tak ada. Karena itu hanya pembetulan bahwasanya tak ada kebetulan yang kebetulannya lagi satu visi satu misi atau berhasil terprovokasilah satu dua atau lebih kepingan hati!.

Silahkan saja, ini halaman saya kok, asumsi saya kok. Situ mau ngotot nyangkal ya monggo di halaman situ jangan di mari.

Toleran, intoleran itu umpama jalan kota, jalan tol, jalan berpatwal.

Kita bisa jadi si pengendara motor yang ngomel-ngomel sumpahin mobil dan angkutan umum lain.

Kita bisa jadi si pengendara mobil yang ngamuk-ngamuk dengan pemotor, pejalan kaki dan kendaraan lainnya lagi.

Atau menjadi pesepeda, pedestrian, atau penumpang angkutan umum dengan keluhannya masing-masing.

Lalu ada alur busway, senanglah sikunyuk pake tu jalur.

Lalu ada lampu merah tanpa penjagaan, sikunyuk senang lagi terobos sesuka hati.

Lalu masuk jalan tol lengang, sikunyuk serabat-serobot kecepatan penuh sampe nyaris serempet pengendara lain.

Lalu sikunyuk barisan ormas dengan kelengkapan berkendara yang nihil dan sok jagoan sok sok-an harus dikasih lewat.

Lalu sikunyuk yang berasa punya jalan dengan patwal pengusir pengendara lain yang bikin risih dengan sirinenya.

Di situasi-situasi untung, mereka membenarkan diri, mentolerir segala pelanggaran dengan aneka dalih sebagai amunisi ngeles.

Di situasi rugi, nyolot lah mereka. Umpama pejabat proyek gak dapat jatah suap lalu berkoar-koar klaim diri paling jujur padahal tengah sakit hati karna kantongnya gak sama tebal.

Siapapun akan, pasti akan toleran bila terkait dengan hajatnya sendiri, entah itu sebagai pengantar jalan, sarana transit, eskalator atau apalah..