Nina bobokan Nanti, yang tak aku Imani

Ku menjaga agni pijarkan arcana
Demi pilar-pilar kukuh penopang ardhana
Bayu pada sukma dzikri di kepala
Upaya sebelum tuna guna sebelum purna

Kejutkan diri di tengah kantuk kala memandu kemudi
Menolak mahsyuk apapun melambai tiada menepi
Jeda sesungguhnya sekedar khayal spacial
Metronome pada degup tak memberikan denial

Satu dua masa coba hitung helaan terhirup
Satu dua masa perhatikan waktu terbuang hiruk pikuk
Kepala membaca, menerka, beropini, bertanya mendebatkan praduga
Sementara ruang hidup sesungguhnya, ditinggalkan nihil tanpa jejak dan suara

Terlintasi tanpa kau sadari
Terlewati tanpa kau mengerti
Terabaikan tanpa kau singgahi
Kau undaki hari tanpa sempat kau kencingi

Tak kenali diri, demi mengkopi sang nabi
Jiwa terlelap terhipnotis kidung lulabi
Ingin abadi, tahi di otak fokus pada nanti
Pada kelak yang enggan aku Imani

Komentar

Postingan Populer