"Atas Nama Uang"
Atas Nama Uang
verse1
Sejak jasa menyebut nilai mata uang
pragmatisme kian mengokoh di landasan ruang
demi ruang di berbagai kelas perangai
sedari putus pusar hingga jasad membangkai
rangkaian rantai di lingkaran setan
hisap menghisap darah memahat nisan
pola hidup tak humanis ludah banyak ditelan
dijilat ballik harga diri ditundukaan
mudahkan kesulitan maka kau kan dimudahkan
lagi-lagi umpan duit baru dapat kemudahan
organisasi massa mengatasnama merah putih
berbaris di proyek massal memeras piti piti piti
lalu si pengkhotbah hadir di rumah duka
berikan ceramah pulang dengan nota juta
beri doa, usung keranda
dia sanggup hitung dosa bon tagihan lima juta
verse2
ada balada pengajar dia tak inginkan drama
tekad awal berbakti cukuplah baiknya karma
orangtua sanak famili pertanyakan gaji
hati jawab cukup tuk hidup niat aku mengabdi
hidup banyak tuntutan banyak pinta dituliskan
karena rasa cinta sedih ingin mengabulkan
coba lepaskan ajar cari kerja dipabrikan
industri gaji lumayan meski waktu diagunkan
berangkat lepas subuh, pulang hampir tengah malam
korban canda cengkrama tegur sapa tinggal silam
tak sempatpun bersalam tak ubahnya jadi mesin
simbol roda tak salah lah kita adalah mesin
apakabar muridku apa kiranya mereka pikir?
pendidikan tuk cari kerja bukan untuk terdidik
makin tinggi gelar makin terjajah korporasi
apakah sehina ini manusia harus menjadi?
verse1
Sejak jasa menyebut nilai mata uang
pragmatisme kian mengokoh di landasan ruang
demi ruang di berbagai kelas perangai
sedari putus pusar hingga jasad membangkai
rangkaian rantai di lingkaran setan
hisap menghisap darah memahat nisan
pola hidup tak humanis ludah banyak ditelan
dijilat ballik harga diri ditundukaan
mudahkan kesulitan maka kau kan dimudahkan
lagi-lagi umpan duit baru dapat kemudahan
organisasi massa mengatasnama merah putih
berbaris di proyek massal memeras piti piti piti
lalu si pengkhotbah hadir di rumah duka
berikan ceramah pulang dengan nota juta
beri doa, usung keranda
dia sanggup hitung dosa bon tagihan lima juta
verse2
ada balada pengajar dia tak inginkan drama
tekad awal berbakti cukuplah baiknya karma
orangtua sanak famili pertanyakan gaji
hati jawab cukup tuk hidup niat aku mengabdi
hidup banyak tuntutan banyak pinta dituliskan
karena rasa cinta sedih ingin mengabulkan
coba lepaskan ajar cari kerja dipabrikan
industri gaji lumayan meski waktu diagunkan
berangkat lepas subuh, pulang hampir tengah malam
korban canda cengkrama tegur sapa tinggal silam
tak sempatpun bersalam tak ubahnya jadi mesin
simbol roda tak salah lah kita adalah mesin
apakabar muridku apa kiranya mereka pikir?
pendidikan tuk cari kerja bukan untuk terdidik
makin tinggi gelar makin terjajah korporasi
apakah sehina ini manusia harus menjadi?
Komentar
Posting Komentar