Reka Murka

Aku punya naskah. Aku sutradara atas drama-drama amoral dengan stempel moralitas teragung.

Aku menabur, kalian menggarap hingga keringat sebesar biji jagung.
Aku memanen dan beban kalian yang tanggung.

Aku bersiasat. Mengintip onak jebakan yang kupasang.
Beri wanti-wanti berlafadz JANGAN. Kirimkan pembisik, penghasut terjun ke kubangan.

Aku bencikan apa yang kubuat!
Arsitek dengan rengek bertabiat bodo amat ala kanak-kanak.

Lalu JANGAN pun memakan UMPAN!
Aku mahluk BPD! Borderline personality disorder yang gemar menggempur mengamuk menyalahkan membuat stress siapapun lawan atau kawan interaksiku hingga mereka dilanda depresi HAIBAT!

Mereka ku larang larang. Ku undang undang. Ku intip dan lalu sanksi ku gadang gadang. Ku RUAHKAN MURKA!

Sudah kularang kau memakan hal itu yg sengaja kutaruh dekat kalian dan pun juga kukirimkan ajudan paling setiaku untuk membuat kalian tak kuasa memakannya hahahahahahaaaa.. dan Kalian pun bersalah sesuai skenarioku.

Kukutuk kalian berupaya dan hidup dari hasil bumi.
Para wanita kubuat birahi dengan kau lalu menanggung derita terkandung.
Beranak pinak kau dengan tanya terkatung-katung.

Kalian semua pendosa kalian semua bodoh. Aku mereka-reka murka demi aku yang terhibur oleh teater derita. Lalu ku hidup puluhan ribu tahun dalam aneka cerita.

Kalian wariskan lagi dustaku agar terpelihara. Samsara Samsara abadi merapal mantra.

Dari semua, tak satupun adalah nyata. Akupun adalah reka. Reka yang maha pemurka.

Komentar

Postingan Populer